Sehat Dan Menyenangkan

Masih kah kalian ingat dengan lagu ini..."Kring-kring ada sepeda Sepedaku roda tiga Kudapat dari ayah karena rajin belajar..." pasti masa kecil kalian dari pagi hingga menjelang tidur sering bertanya-tanya kapan di beliin sepedanya...sampai terbawa mimpi pastinya.



Belajar naik sepeda itu perlu kesabaran dan pengorbanan. Tidak ada yang langsung bisa mengendarai sepeda dengan lancar sehebat apa pun seseorang. Seorang atlet balap sepeda pun memulainya dengan pengorbanan keras sebelum ia bisa memacu sepedanya dengan cepat. Seorang anak atlet balap sepeda yang memiliki genetis ‘sepeda’ pun tidak langsung sukses mengendarai sepadanya untuk kali pertama.

Belajar sepeda perlu ada orang yang membimbing kita. Membimbing secara teknis bagaimana cara mengendarai sepeda. Orang tersebut mendukung kita agar kita tidak mudah menyerah saat jatuh dan memotivasi untuk terus berlatih agar kita mahir mengendarai sepeda.

Mengendarai sepeda membutuhkan keberanian, keseimbangan, keselarasan gerak seluruh tubuh kita untuk membuat sepeda dapat dikendarai dengan nyaman dan aman, aman bagi diri kita dan orang lain yang berada di lingkungan kita. Ketika kita jatuh saat belajar dalam mencari keseimbangan sepeda,niscaya kita akan jatuh pada jalur yang sama dengan arah kita mengendarai sepeda dan itu berarti kita tidak akan memulai lagi dari nol dalam proses kita belajar menaiki sepeda. Kita sudah memiliki progres yang baik dalam tiap jatuh kita saat belajar mengendarai sepeda.

Sepeda adalah benda yang cukup kuat. Tidak ada sepeda yang hancur lebur disebabkan berkali-kali kita jatuh dalam belajar. Mungkin sepeda tersebut lecet, rusak di beberapa bagian, penyok, tapi sepeda tersebut cukup kuat untuk selalu menemani kita hingga kita mahir mengendarainya.

Setelah kita mulai mahir mengendarai sepeda, maka sepeda akan menjadi bagian menyenangkan bagi hidup kita. Sepeda mulai menjadi bagian dalam hidup kita. Bersepeda tiap sore hari setelah pulang sekolah. Mungkin kata yang tepat adalah bermain sepeda. Karena pada saat itu lah kita bergembira mengendarai sepeda, mengekspresikan kesenangan, melepaskan kepenatan. Kita akan mencoba melakukan berbagai tindak ’kreatif’ bersama sepeda kita. Tindak ‘kreatif’ kita itu terkadang membahayakan kita, namun memberikan keasyikan tiada tara ketika berhasil melakukannya. Dimulai dari melepaskan pegangan stang, lalu mengendarai sepeda kecepatan tinggi seperti berinspirasi pembalap moto gp, hingga melompatkan sepeda bak atlet BMX yang ada di video game.

Tidak ada kata terlambat untuk belajar sepeda. Tidak perlu malu di usia berapa pun untuk memulai belajar sepeda. Bisa saja orang mencemooh kita yang terlambat untuk belajar sepeda. Tapi itu adalah sebuah lecutan bagi kita untuk dapat lebih cepat mahir naik sepeda dibandingkan dengan orang yang mencemooh kita saat mereka belajar sepeda. Lecutan bagi kita untuk dapat lebih handal di masa depan untuk mengendarai sepeda dari orang yang mencemooh kita.

salam Kring-kring..!!! untuk Nusantara.

Posting Komentar